Rabu, 19 Oktober 2016

I Love U

Prolog.

Ia mengebaskan rambutnya. Tersenyum. Dan aku langsung jatuh cinta.

“Bengong aja loe.”

“Eh, hmm.. Ngga kok. Lagi ngapalin adegan.”

“Gila cantik banget sob model ceweknya.”

“Yang mana?”

“Halah. Basi loe. Itu yang dari tadi lo liatin. Namanya Caitlin.”

“Owh, namanya Caitlin.”

**

“Hai. Gw Caitlin. Tapi kalau ribet, panggil aja gw Cathy.”

“Eh, hai. Gw Prast.”

**

“Oke ya. Roll. Action.”

Ia melangkah menujuku. Tersenyum. Matanya berbinar. Bibirnya merekah. Tangannya lalu menghampiriku. Menarik lenganku. Menuntunnya. Pergi bersama jemarinya.

“Oke, bungkus ya. Makasih.”

“Makasih.” Balasnya sambil membungkukan kepala.

Sementara aku terdiam. Menatapnya. Sambil mencari hatiku.

“Ia pasti telah mengambilnya. Sewaktu jemarinya menyentuh lenganku tadi.” Pikirku dalam hati.

**

“Kok diam aja sih?” Cathy menyapaku.

“Nggak apa-apa. Ini pengalaman pertama gw aja.”

“Pertama apa?”

“Jatuh cinta.”

“Eh salah. Maksudnya pertama kali ikut syuting video klip.”

“Sama. Gw juga.” Katanya sambil tersenyum.

Hening.

“Prast.” Cathy coba membuka obrolan.

“Iya.”

“Taruhan yuk.”

“Taruhan apa?”

“Tiga tahun dari sekarang. Siapa di antara kita yang lebih ngetop.”

“Hmm, ukurannya apa?”

“Ya, bisa siapa yang lebih dulu dapatin award. Atau banyak-banyakan video klip. Atau banyak-banyakan jumlah followers instagram.” Katamu sambil tertawa.

“Boleh.”

“Apa nama restoran tempat kita syuting ini?” Tanya Cathy.

“Leber und Geschmack.”

“Okay. Tiga tahun lagi. Di tanggal yang sama. Kita ketemu lagi disini ya. Siapa yang kalah mesti traktir.”

“Okay.” Jawabku mantap. Tiga tahun lagi. Semoga waktu berjalan lebih cepat mulai esok doaku.

-to be continued-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar